TEMANGGUNG – Berawal dari keprihatinan terhadap kelangkaan premium, Seorang guru bernama Sri Suryana Dwi Atmaja di Temanggung Jawa Tengah berhasil membuat terobosan baru dalam penggunan bahan bakar alternatif pada kendaraan.
Menariknya bahan bakar tersebut mudah ditemui dimana saja, karena menggunakan energi dari gas elpiji dengan tabung berkapasitas 3 kilogram.
Guru Sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Temanggung tersebut mengatakan bahwa, dengan menggunakan bahan bakar gas elpiji pada sepeda motornya, diklaim lebih irit dan ramah lingkungan dibanding menggunakan bahan bakar premium.
Menariknya, warga Desa Rejosari tersebut menemukan terobosan baru yang berbeda dengan kendaraan sejenis lainnya. Karena tetap mempertahankan karburator sebagai peranti pengabut bahan bakar. “Jadi bila sewaktu-waktu ingin beralih kembali kepremium bisa dilakukan dengan mudah,” ujar Suryana.
Ada beberapa penyesuaian komponen yang dibutuhkan, agar sepeda motor tersebut dapat menggunakan bahan bakae gas elpiji. Selain tabung gas itu sendiri, dan selang regulator, juga dibutuhkan sebuah converter yakni alat untuk mengukur gas.
Hebatnya, converter gas tersebut dia ciptakan sendiri. Alat tersebut juga diperlukan sebagai penyeimbang angina yang masuk kedalam karburator.
Menurut Sri Suryana, total yang dikeluarkan untuk melakukan eksperimen tersebut sekitar Rp2 juta. Namun setelah menemukan settingan yang pas, pria tersebut mengklaim dapat membuat kendaraan serupa dengan biaya lebih murah sekitar Rp1 juta.
Sri Suryana juga menambahkan bahwa, dengan menggunakan gas elpiji ukuran 3 kilogram pada motor nya yang bermesin 100 cc, dia mampu menempuh jarak sekitar 200 hingga 250 kilometer. Sementara jika menggunakan premium, hanya mempu menempuh jarak sekitar 160 kilometer.
Hingga kini sudah banyak warga yang memesan untuk dibuatkan hal serupa pada sepeda motornya. Namun Suryana belum berencana untuk membuat secara masal, karena terbentur waktu dan belum mematenkan temuan gas converternya.
Namun apakah aman? Suryana menjamin produk buatannya, aman dan tidak mudah meledak, karena pembakaran terjadi diruang bakar mesin. Untuk sementara Sri Suryana hanya memasang temuannya pada kendaraan 4 tak. Anda tertarik?
1 komentar:
telat bro sebelum tahun 2000 ane dah coba itu!!cuma nda ane publikasikan cos malu2 in itu aza dipublikasikan, itu khan cuma modifikasi bukannya penemuan, klo ada yg bsa bikin motor bahan bakar kentut baru ane salut
Posting Komentar