otomotif purwokerto
Seperti apa sih motor yang ideal untuk diajak touring jarak jauh? Nih, kebetulan Dede Ridwan sedang mempersiapkan Yamaha V-ixion untuk mewujudkan ambisinya melakukan perjalanan panjang. Rutenya tidak kepalang tanggung jauh, start dari Sabang, dan finish di Merauke. Mau tak mau, standar motor berlambang garputala berjenis sport ini harus diubah ke gaya touring.
Motor pun diserahkan ke rumah modifikasi Tauco Custom (TC). Suspensi standar depan dan belakang masih dipertahankan karena, menurut Topo Goedhel Atmojo dari TC, si pemilik motor enggak pede sama shockbreaker limbah. Namun, lengan ayun harus dirombak agar bisa dipakai ukuran ban lebih lebar dari standarnya yang cuma 110.
Akhirnya, swing-arm standar V-ixion di-custom ulang dan ban ukuran 140 bisa masuk. Lengan ayun baru ini, selain lebih ngangkang, juga tampak kokoh karena dimensi jadi besar.
Untuk mendapatkan kenikmatan selama touring, posisi riding sangat menentukan. Makanya, selain rangka di-custom ulang, desain jok juga dibuat sesuai dengan postur pengendara. Malah, bagian itu dibuat lekuk yang cukup dalam dengan fungsi menahan pantat pengendara.
Memang, ubahan ini bikin motor jadi terkesan menungging dan membuat posisi duduk penumpang menjadi terlalu tinggi. Namun, rencananya, Dede melakukan touring sendirian.
Ubahan lainnya tampak pada setang. Di sini, Topo mengadopsinya dari Kawasaki Ninja. Begitu juga lampu belakang. Bila selama ini pemodifikasi banyak memilih Bajaj Pulsar, TC menjatuhkan pilihannya pada milik Bajaj XCD 125. "Hal ini karena menyesuaikan desain buntut yang nungging," sebut Topo yang mengganti knalpot standar dengan karya desainnya. otomotif purwokerto
0 komentar:
Posting Komentar