DAFTAR ISI

Senin, 07 Februari 2011

Yamaha Scorpio dengan Lengan Ayun dan Shock Unik

otomotif purwokerto


Coba kamu perhatikan betul-betul Yamaha Scorpio dari Pontianak ini. Kalau tampilan, jelas berubah total, plus dipadu dengan motif kelir bunga api. Namun, justru bukan itu yang menjadi kelebihan dari produk Jepang produksi 2004 ini.

Ada beberapa keistimewaan dari modifikasi yang dilakukan oleh Agus Salim. Bahkan, dua di antaranya tercatat sebagai 'terobosan' dari keberanian sang builder. Apa itu?

Sokbreker unik
Lirik deh, lengan ayunnya. Agus sengaja menyematkan limbah Honda VFR800, pertimbangannya agar tampilan menjadi ekstrem. "Apalagi velg VFR sangat lebar," katanya, dan pro-arm tunggal ini tercatat berdimensi terbesar hingga saat ini.

Untuk penyesuaian, mau tak mau velg belakang dipasang yang ukuran 6 inci, sedangkan depan 3,5 inci. Dengan begitu, tampilannya terlihat sangat menyolok, apalagi pada velg palang di belakang diberi kelir merah. "Biar orang makin ngeh dengan adanya barang langka ini," bangga Agus.

Meski Agus mengakui, saat pemasangan tidak semudah membalik telapak tangan, karena lebar arm yang 29 cm sudah melebihi ruang standar, solusinya, bagian rangka dibuat lebih ngangkang.

Lantas, apa keunikan keduanya? Pindah tatapan Anda dari pro-arm ke sokbreker. Dengan konsep monosok, umumnya bagian itu ditempatkan di depan roda belakang. Persisnya, di atas bagian belakang mesin dengan posisi, kalau tidak berdiri, ya vertikal.

Namun, di sini Agus memperlihatkan keberaniannya melakukan terobosan. Posisi sokbreker 'tidur' dan berada di bawah mesin. Nongol lagi dari pipa knalpot. Agus menggunakan punya Yamaha R1. "Hanya sekadar eksperimen. Yang pasti bikin penasaran orang," ujar Agus yang semula ingin memakai milik Honda VFR untuk peredam kejutnya.

Sukseskah? Ternyata, ketika dibawa jalan, pegangan bagian depan (atas) patah lantaran beban kerja terlalu berat. "Untuk menahan kerjanya, breket depan harus menggunakan pipa padat," sebut Agus. Sebelumnya pakai pipa kosong dan dengan pipa padat ukuran 3/4 inci jadi kuat.

Urusan kaki-kaki, untuk depan—komplet berikut segitiga dan setang—dicabut dari Suzuki Hayabusa 1.300 cc. Bentuk setang sangat sporty, yang menjadi pertimbangan Agus.

Pada mesin, tidak ada ubahan radikal. Pemasangan oilcooler dari Yamaha XJR karena tuntuan fashion. Begitu juga pemilihan karburator PWK38 dari KTM400, "Buat tampilan saja," tutup Agus.

otomotif purwokerto

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Facebook Comments

 
Powered by Blogger